anda semua pasti tidak asing dengan lambang palu arit, terakhir terlihat di Indonesia sekitar tahun 1965 dipakai salah satu partai "Partai Ketan Ireng" mungkin lebih tepat saya sebut begitu, saya hanya ingin sekedar memberikan renungan dan sedikit meluruskan sejarah dengan fakta-fakta yang saya dapat.
Kenapa lambang ini menjadi sangat menakutkan, ini merupakan pekerjaan yang sangat sukses dari pemerintah terdahulu untuk memelesetkan arti dan memberi doktrin yang sangat menakutkan, saya akan menjelaskan satu per satu, kenapa lambang ini menjadi mimpi yang sangat buruk sehingga orang sangat takut untuk mengingatnya.
Pertama lambang palu arit ini di identikkan dengan pembantaiaan yang terjadi di masa itu, siapa yang tidak ngeri melihat seseorang berjalan kesana-kemari dengan menghunus sebuah arit. kedua di masa setelah itu orang yang membawa lambang itu di anggap tidak bertuhan alias ateis, dan barang siapa yang tidak bertuhan sebaik apapun orang itu atau sebenar apa orang itu harus di bantai, waduh sangat mengerikan.
Dari sebab di atas akan sedikit saya luruskan, pertama lambang palu arit itu mewakili buruh dan tani, buruh dilambangkan palu dan petani di lambangkan arit, kenyataannya waktu itu pengikut dari partai itu paling banyak adalah buruh dan tani, kedua saya menyadari kenapa yang membawa lambang itu di anggap tidak bertuhan, ini karena Karl Marx orang yang pertama kali memunculkan faham ini pernah berkata bahwa agama adalah candu masyarakat, bukan tuhan adalah candu masyarakat loh ya, diperparah lagi bahwa "Partai ketan ireng" adalah pecahan dari partai serikat Islam, yang dulu disebut Islam Putih dan Islam Abangan, dari dua sebab itu perlu di cari alasan mengapa seorang Karl Marx sampai mengeluarkan kata-kata itu, dan kenapa ada pecahan dari Partai Serikat Islam, alasan pertama kata Karl keluar karena pada waktu itu di Roma setiap ada kekacauan ekonomi, penderitaan rakyat bertambah berat para pastur di sana dan pemerintah hanya menganjurkan rakyatnya untuk pergi kegereja dan berdoa, apakah ini dapat langsung menyelesaikan masalah, coba anda renungkan hal itu, bukannya disuruh bekerja lebih giat atau pengembangan ilmu, kok malah cuman di suruh berdoa, bukan salah kita berdoa, tapi saya sebagai orang Islam di ajarkan berusaha dulu baru akhirnya berdoa untuk hasilnya biar Tuhan yang menentukan, menurut saya di agama lain juga seperti itu, bukannya "pasrah bongkokan" alias Tunggu Takdir, betapa jengkelnya Karl marx waktu itu. Yang kedua kenapa terjadi perpecahan di PSI?, pengikut PSI yang keluar dari partai adalah para pengikut Islam yang progresif, zaman sekarang di sebut Islam radikal, jadi bukannya tidak bertuhan.
Perlu anda ketahui juga bahwa apakah sebanding nyawa 7 korban di banding 3 juta orang yang di bantai waktu itu, dan yang meninggal bukan hanya dari PKI tapi dari PNI dan Masyumi, ini adalah fitnah terbesar yang terjadi di negeri ini.
Sementara cukup ini yang saya tuliskan, jika ada kesalahan silakan untuk mengkritik, dan sebelumnya saya minta maaf.
23 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...