Diposting ini hanya akan menceritakan pengalaman saya mengenai perjalanan hidup saya dengan meditasi, untuk teknik-teknik meditasi yang lebih detail saya kan bahas di lain waktu.
Sebenarnya saya dulu melakukan meditasi tidak berharap sesuatu yang macem-macem, tapi tujuan saya waktu itu hanya mencari ketenangan dan mencari jawaban tentang keadilan Tuhan, menurut versi saya dulu, Tuhan itu sangat tidak adil, bagaimana bisa? mungkin saya ini terlalu nganggur mengamati hal yang menurut orang tidak penting, di suatu saat saya melihat di perempatan jalan, di kolong-kolong jembatan ada anak kecil yang menangis hanya karena ingin dibelikan sebungkus es teh oleh ibunya, tapi mungkin karena mungkin ibunya gak punya uang atau uangnya pas-pasan jadi gak bisa belikan anaknya sampai menangis seperti itu, lah dilain sisi di sebuah tempat makan siap saji yang terkenal, saya melihat ada anak kecil juga sedang lahapnya memakan makanan dan minuman yang di jual di tempat itu, yang sebenarnya harganya bagi saya mahal, disini terjadi pertentangan batin yang sangat meresahkan tentang keadilan Tuhan, saya sempat mengatakan dalam hati " Tuhan ini bagaimana, katanya maha adil, lah kalau kayak gini dimana keadilanmu Tuhan ", lah sampai akhirnya saya mencari jalan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan saya itu.
Beberapa orang yang dianggap ahli agama sudah saya datangi tapi saya belum mendapatkan jawaban yang bener menurut saya, jawabannya hanya berputar sekedar masalah teori saja, sampai saya jengkel di buatnya, akhirnya dalam renungan saya mendapat cara supaya hati saya ini tentram, saya pilih menyepi dari kehidupan ramai.
Berminggu-minggu saya di sebuah lereng gunung masih belum juga saya temukan jawaban yang pas, sampai akhirnya saya sampai di sebuah lereng gunung di daerah pasuruan, di sana saya bertemu dengan penduduk lokal sebut saja namanya pak minto, disana saya di ajari tentang kehidupan dan saya dapat bonus pelajaran semedi cara jawa, tentang tekniknya saya akan ceritakan di posting yang lain, dari hasil perjalanan saya itu saya baru menyadari bahwa keadilan Tuhan kadang tidak adil menurut manusia, tetapi saya menemukan jawaban atas pertanyaan saya, jadi mungkin apa yang terlihat tidak adil menurut anda, jangan di vonis tidak adil, atau apa yang menurut anda jelek belum tentu jelek menurut Tuhan, mari kita bersama mempelajari hakikat kehidupan ini, saran saya bagi yang sudah mempunyai tanggungan keluarga jangan melakukan apa yang saya lakukan, alias jangan meningggalkan kehidupan keduniaan keluarga anda, dalam agama islam disebut Zuhud, mohon maaf jika yang saya tulis belum semuanya karena jika saya tulis semuanya bakalan sangat panjang, dan mungkin anda akan bosan membacanya.
Sementara sekian dulu tulisan saya ini, lebih jelasnya ikuti terus tulisan saya, semoga menjadi manfaat bagi anda, dan yang perlu di ingat ada hitam dalam putih, dan ada putih dalam hitam, sesuatu yang tampak putih pasti memiliki hitam, juga sebaliknya, artinya tidak ada yang sempurna di dunia ini seperti gambar yin-yang, sebetulnya itulah kehidupan.
23 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar...